Jumat, 13 April 2012

Cinta Beda Agama ? Love Between Religion



Kenapa harus ada cinta diantara dua orang yang berbeda keyakinan WHY ? WHY ? WHY ? WHY ?
aku menyebut ini sebagai takdir Tuhan ini sebagai kehendak Tuhan ..

Rasanya mungkin tak adil jika hanya dipisahkan oleh perbedaan ini dimana kedua pasangan saling menyayangi dan saling menghormati, .
Saling mencintai bukan berarti harus saling memiliki (menikah). Itulah sebabnya, dalam Islam, cinta kepada siapa pun dan kepada apa pun harus berada di bawah cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Jika cinta itu “terlarang” oleh syariat, maka syariat itu ditaati karena lebih mencintai Allah ketimbang selain-Nya.
  •  wanita muslimah dilarang atau diharamkan menikah dengan non-muslim, apa pun alasannya. Jika seorang muslimah memaksakan dirinya menikah dengan laki-laki non Islam, maka akan dianggap berzina.


  • Lelaki Muslim boleh menikah dengan wanita Ahli Kitab (QS. Al-Maidah:5), yakni pemeluk agama Nasrani dan Yahudi yang asli –bersumberkan Injil dan Taurat asli

Tentang perasaan cinta yang seolah-olah ‘tidak terkendali’, percayalah, Allah mengerti betul apa yang anda rasakan :
  •  Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali Imran)
Kalau kemudian anda ‘kepincut’ dan kagum dengan tetangga anda, ‘si pasangan beda agama’ yang hidup rukun dan berbahagia, ingatlah bahwa :
  •  Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al Hadiid)
Hidup di dunia ini bukan segala-galanya, Rasulullah mengajarkan bahwa kita ibarat pengembara yang melakukan perjalanan dengan kapal, disuatu pulau kita singgah sebentar untuk mengambil bekal melanjutkan perjalanan. Jangan terpesona dengan kemakmuran dan keindahan pulau tersebut, ambillah bekal yang cukup dan bermanfaat buat melanjutkan perjalanan. Kemudian kita harus melanjutkan perjalanan kita ke tujuan yang telah ditentukan Allah, suka atau tidak suka…


Mungkin cinta beda agama itu tumbuh karena hal perjumpaan, namun percintaan ini jauh dari Rahmat Allah SWT

 http://answering.wordpress.com
 http://wijna.web.id
 http://ddhongkong.org

3 komentar: